Selasa, 26 Januari 2016

Ulasan THE CONFESSION by John Grisham

Judul                : The Confession
Penulis             : John Grisham
Copyright        : 2010 by Belfry Holdings, Inc.
Ahli Bahasa     : Julanda Tantani
Desain Sampul : Eduard Iwan Mangopang
Penerbit            : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun               : 2013
ISBN                : 978 602 03 0044 3
Tebal Buku      : 688 halaman

Dalam novel ini, setidaknya terdapat semacam 3 babak pemfokusan masalah yang terdiri atas:
Bagian Pertama  : Kejahatan (Bab 1 s/d 15)
Bagian Kedua     : Hukuman (Bab 16 s/d 29)
Bagian Ketiga     : Pencabutan Keputusan Bersalah (Bab 30 s/d 43)

Diskriminasi antara ras kulit putih dengan ras kulit hitam bukanlah merupakan hal aktual yang ada di negara Paman Sam, Amerika. Hal ini telah terjadi puluhan tahun lalu namun hal tersebut masih menjadi momok yang miris, bahkan hingga sekarang. Aspek-aspek yang terdiri atas terjadinya perbedaan dari segi kemiskinan, pendidikan, tingkat kemakmuran, risiko dibui, dan lain sebagainya. Angka kemiskinan yang didominasi oleh orang kulit hitam, pengucilan yang didapat dengan pendidikan terpisah antara kulit hitam dengan kulit putih dan rendahnya statistik angka orang kulit hitam yang berkuliah, juga tingkat kemakmuran orang kulit hitam yang dari segi pendapatan jauh dibawah orang kulit putih, serta tingginya peluang orang kulit hitam yang berisiko dibui.
Berangkat dari profil sang penulis yang memang merupakan pengacara hukum pidana dan perdata lulusan sekolah hukum Universitas Mississippi, novel The Confession mengambil tema mengenai diskriminasi yang terjadi antara kulit hitam dan kulit putih yang ada di Amerika dan memfokuskan pada permasalahan mengenai kasus pembunuhan seorang remaja pemandu sorak bernama Nicole Yarber (17 tahun).
Bermula dari kedatangan seorang penjahat kambuhan, Travis Boyette, yang menemui seorang pendeta Lutheran untuk menceritakan keresahannya karena telah melakukan banyak perbuatan buruk dan tak mau membawa serta dosa tersebut ke liang kubur karena dia telah didiagnosis mengidap tumor otak glioblastoma stadium 4. Travis mengaku telah terjadi kekeliruan atas kasus pembunuhan seorang remaja pemandu sorak, Nicole Yarber yang ditujukan pada seorang kulit hitam bernama Dontē Drumm (19 tahun) pada tahun 1999 di Slone, Texas. Dia mengatakan bahwa Dontē Drumm sama sekali tidak ada kaitannya atas kasus tersebut, dan pembunuh yang sesungguhnya adalah dirinya. Singkat cerita, Keith –sang pendeta– yang mendengar hal tersebut merasa jiwanya terpanggil untuk mengungkapkan hal yang sebenarnya karena akan ada eksekusi mati pada hari Kamis (saat itu hari Senin). Dan tentunya sebagai seorang pendeta, dia tidak akan duduk diam melihat orang yang tidak bersalah akan menjalani eksekusi mati padahal dia tahu siapa pelaku yang sebenarnya.
Pada bagian pertama, novel ini memaparkan tentang sesuatu yang terjadi dibalik pengakuan yang dituturkan oleh Dontē Drumm. Aneh, bukan? Dontē Drumm yang sama sekali tidak bersalah namun mengakui telah membunuh Nicole Yarber, hal yang tidak pernah dilakukannya.
Ada kutipan yang menurut saya merupakan inti dari novel ini. kutipan yang dilontarkan oleh Hakim Elias Henry ketika sedang berdialog dengan Paul Koffee di halaman 640.
“Semua orang pernah sembrono. Pekerjaan kepolisian yang buruk. Ketika bukti-bukti tak bisa didapatkan, cara tergampang untuk memecahkan sebuah kasus kejahatan adalah dengan mendapatkan pengakuan.”
Hal inilah yang menjadi sebab akibat terjadinya kekeliruan atas dakwaan kepada Dontē Drumm. Gubernur TexasGill Newton bersama dengan Barry Ringfield dan Wayne Wallcott selalu mendukung hukuman eksekusi mati hanya karena memiliki kepentingan khusus untuk mendapatkan suara masyarakat dalam pemilihan selanjutnya. Sementara jaksa penuntut umum Paul Koffee, detektif Drew Kerber, dan hakim Vivian Grale yang terdesak untuk menemukan siapa pelaku atas pembunuhan Nicole Yarber, malah memanipulasi hasil penyelidikan dan menetapkan Dontē Drumm sebagai terdakwa tunggal. Karena hal tersebut, Dontē Drumm harus mendekam dan mengalami pengucilan di penjara selama 9 tahun dan berakhir pada eksekusi mati.
Yang menarik dari novel ini adalah saat penulis menceritakan bagaimana perjuangan Robbie Flak serta rekan-rekan biro hukumnya yang tidak pantang menyerah untuk membebaskan Dontē Drumm atas tuduhan yang ditujukan padanya selama lebih dari 9 tahun, mulai saat hari pertama Dontē Drumm tertangkap (yang merupakan hari ke-18 setelah Nicole Yarber dinyatakan hilang) sampai akhirnya Dontē Drumm meninggal akibat 3 suntikan dengan dosis yang berbeda dalam urutan cepat. Berawal dari sodium thiopental (pembius kuat), kemudian pancuronium bromide (pelemas otot), dan yang terakhir adalah potassium chloride yang menghentikan jantungnya. Juga perjalanan pendeta Keith Schroeder yang membawa Travis Boyette menuju Texas. Perjalanan panjang dan mengerikan karena harus semobil dengan penjahat kambuhan yang memiliki daftar panjang atas tindak kriminal yang telah diperbuat.
Yang membuat saya greget pada novel ini adalah ketika Dontē Drumm benar-benar dinyatakan telah meninggal. Seperti kebanyakan pembaca lainnya, tentunya saya mengharapkan akan mendapati cerita tersebut dengan happy ending. Saya pastikan kalian akan sependapat dengan saya jika telah membaca bagaimana perlakuan yang didapatkan oleh Dontē Drumm, mulai dari diwawancarai sebagai terdakwa sampai di eksekusi mati. Ketidakadilan yang merusak fisik maupun mentalnya. Saya berangan-angan jika eksekusi mati Dontē Drumm dibatalkan karena pelaku sesungguhnya telah ditemukan. Namun, sang penulis melakukan hal yang lain. Dan pada akhirnya Dontē Drumm benar-benar meninggal diusia 27 tahun.
Lebih dari itu, tampaknya penulis masih menggantung beberapa hal yang harus diselesaikan oleh masing-masing imajinasi pembaca. Ketika akhirnya Travis Boyette berakhir di rumah sakit karena berusaha melakukan tindak seksual kepada seorang wanita. Dan sampai diakhir cerita pun, dia belum meninggal. Travis Boyette memang mengidap penyakit tumor otak tapi bukan glioblastoma stadium 4 melainkan meningioma stadium 1. Juga terhadap Gubernur Texas, Gill Newton yang pada akhir cerita malah melarikan diri ke Irak. Yap, orang-orang jahat memang selalu beruntung! Tidak ada karma yang nampaknya menimpa para tokoh antagonis dalam cerita ini, atau mungkin belum dan baiknya dilanjutkan oleh pembaca dengan versinya masing-masing seperti yang saya ujarkan sebelumnya.
Nah, di dalam novel ini ada cukup banyak tokoh yang terlibat dalam permasalahan yang diangkat oleh sang penulis. Berikut merupakan nama tokoh serta peranannya dalam novel The Confession by John Grisham:

Dontē Drumm             : Terdakwa tunggal
Travis Boyette             : Penjahat kambuhan dan pelaku sebenarnya
Nicole Yarber              : Korban sekaligus teman sekelas Dontē Drumm
Torrey Pickett              : Teman baik Dontē Drumm
Keith Schroeder          : Pendeta Gereja Metodis Lutheran St. Mark
Dana Schroeder           : Istri Keith Schroeder
Robbie Flak                 : Pengacara Dontē Drumm
DeDe                           : Kekasih Robbie Flak
Fred Pryor                   : Detektif swasta dari Tim pembela Dontē Drumm
Martha Handler           : Paralegal di biro hukum Mr. Flak
Aaron Rey                   : Paralegal di biro hukum Mr. Flak
Sammie Thomas         : Paralegal di biro hukum Mr. Flak
Carlos                          : Paralegal di biro hukum Mr. Flak
Bonnie                         : Paralegal di biro hukum Mr. Flak
Fanta                            : Resepsionis di biro hukum Mr. Flak
Dr. Kristina Hinze       : Psikiater klinis
Riley                            : Ayah Dontē Drumm
Roberta Drumm           : Ibu Dontē Drumm
Marvin                         : Kakak laki-laki Dontē Drumm
Cedric                          : Kakak laki-laki Dontē Drumm
Andrea Bolton             : Adik perempuan Dontē Drumm
Matthew Burns            : Jaksa penuntut umum di Topeka
Harris Rooney             : Wali Kota Slone
Joe Radford                 : Kepala Polisi Slone
Johnny Canty               : Pendeta keluarga Dontē Drumm (Gereja Metodis Bethel)
Cliff Yarber                 : Ayah kandung Nicole Yarber
Wallis Pike                  : Ayah tiri Nicole Yarber
Reeva                          : Ibu Nicole Yarber
Brother Ronnie           : Pendeta keluarga Nicole Yarber
Joey Gamble               : Mantan pacar Nicole Yarber
Sean Fordyce               : Reporter talkshow ‘Menggebrak Keras!’
Gill Newton                 : Gubernur Texas
Barry Ringfield            : Rekan Gill Newton
Wayne Wallcott           : Rekan Gill Newton
Paul Koffee                  : Pengacara dan Jaksa penuntut umum
Drew Kerber                : Kepala detektif departemen kepolisian Slone
Jim Morrisey                : Rekan Drew Kerber di departemen kepolisian Slone
Vivian Grale                 : Hakim pengadilan kasus Dontē Drumm
Ferguson                       : Detektif ahli poligraf departemen kepolisian Slone
Elias Henry                   : Hakim
Hubert Lamb and Son  : Pengurus jenazah Dontē Drumm
Milton Prudwole          : Hakim kepala
Mr. Emerson Pugh       : Pegawai kepaniteraan pengadilan
Weshler and Giles        : Polisi negara bagian Missouri
Elmo Laird                   : Pengacara sekaligus praktisi tunggal kantor hukum di wilayah Topeka
Ms. Eliza Keene           : Wartawan di Houston Chronicle
Lazarus Flint                : Pengawas hutan di Texas Timur
Simon Priester              : Uskup
Terry Mueller               : Direktur eksekutif HHMTex

Sebenarnya masih ada beberapa nama yang terdapat dalam kasus pada novel ini namun tidak saya cantumkan karena keterlibatannya yang tidak terlalu mencolok dan hanya muncul satu-dua kali dalam cerita.
Dan buat kalian yang [terima kasih] sudah baca ulasan novel ini, saya sangat merekomendasikan untuk membaca novelnya. Ketika membacanya, kalian akan di ajak untuk menjelajahi kasus pembunuhan Nicole Yarber yang sebenar-benarnya. Dan jangan khawatir, secara tak langsung sang penulis telah menyisipkan berbagai ilmu baru untuk kita. Terutama bagi saya yang memang sangat awam dalam hal hukum dan masalah pengadilan. Dalam novel ini, kita akan belajar bagaimana hukum bertindak, bagaimana unsur politik dapat mendominasi penyelesaian sebuah kasus, bagaimana perjuangan gigih seorang pengacara dan keberanian seorang pendeta demi menyelamatkan sebuah nyawa manusia.
Selain The Confession, masih ada banyak lho karya fiksi karya John Grisham, di antaranya adalah A Time To Kill, The Firm, The Pelican Brief, The Client, The Chamber, The Rainmaker, The Runaway Jury, The Partner, The Street Lawyer, The Testament, The Brethren, A Painted House, Skipping Christmas, The Summons, The King of Trots, Bleachers, The Last Juror, The Broker, The Innocent Man, Playing for Pizza, The Appeal, The Associate, Ford Country, Theodore Boone: Kid Lawyer. Dan yang paling menyedihkan adalah dari sekian banyak karangannya, baru The Confession yang saya khatamkan >.<
Dan buat kalian yang mungkin sudah pernah membaca novel ini juga, yuk sharing dengan memberikan komentar di postingan ini. Ohiya kalo kamu punya buku atau link e-book dari John Grisham, tolong beri komentar juga yaa hehe. At last, thank you so much and see you^^ 

2 komentar:

  1. kenapa fokus gue saat melihat gambar itu justru pada one piece? hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. gue yg ngefoto juga ngerasa begitu wkwk harusnya lebih di zoom lagi yak bukunya hehe

      Hapus